KUMPULAN ARTIKEL :

Sabtu, 16 April 2022

MENYOAL TINDAKAN ANIAYA TERHADAP ADE ARMANDO DAN SERUAN BOIKOT PRODUK MUSTIKA RATU

MENYOAL SERUAN BOIKOT PRODUK MUSTIKA RATU

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

[ Q.S. Al-Maidah / 5 : 8 ]

Luar biasa kebencian sebagian orang terhadap Ade Armando. Tindakan mereka bukan hanya melampaui batas ketika melakukan tindakan zalim dengan menggebuki, menyeret dan menelanjangi Ade Armando. Padahal Islam mengajarkan kita berlaku adil, membalas dengan balasan yang setimpal, bahkan lebih dari itu mengajarkan untuk memaafkan.

Oleh karena itu, sudah seharusnya pemikiran dibalas dengan pemikiran, bukannya dengan kekerasan. Bahkan saya menilai apa yang dikatakan oleh Ade Armando masih dalam ambang batas wajar atau yang dapat ditoleransi.

Jika Ade Armando mengatakan bahwa "umat Islam ini bodoh, suka kekerasan, terbelakang, dan lain sebagainya", seharusnya ini dijadikan sebagai "cambuk" atau alat instropeksi diri untuk membangun dan mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.

Sikap dan tindakan kekerasan terhadap Ade Armando yang membawa-bawa agama atau disertai dengan takbir ketika melakukan tindakan aniaya terhadap Ade Armando hanya semakin membuktikan "kebenaran" dari ucapan Ade Armando. Jadi, tanpa disadari, para pelaku tindakan aniaya terhadap Ade Armando telah memberikan legitimasi atas perkataan Ade Armando tersebut.

Tindakan zalim terhadap Ade Armando ternyata tidak berhenti sampai

Kezaliman terhadap Ade Armando terus berlanjut dengan mencari-cari pembenaran atas perlakuan para pelaku tindakan aniaya terhadap Ade Armando, bersikap gembira atas apa yang menimpa Ade Armando, hingga menyeru untuk memboikot produk MUSTIKA RATU hanya karena pemiliknya menjenguk Ade Armando di Rumah Sakit di mana Ade Armando dirawat.

Salah satu pembenaran atas tindakan aniaya terhadap Ade Armando adalah menuduh Ade Armando telah kafir karena telah menistakan agama. Apa itu kafir ? Apa kriteria seseorang itu dapat disebut kafir ?

Para ulama sepakat menyatakan bahwa orang-orang yang masih mengucapkan syahadat tidaklah dapat disebut sebagai kafir. Dan Ade Armando adalah orang yang masih menunaikan kewajiban shalat, dan saya bersaksi akan hal ini. Dengan mengerjakan shalat, sudah pasti mengucapkan syahadat. Dan Ade Armando juga melakukan ibadah puasa dan menunaikan zakat yang merupakan bagian dari RUKUN ISLAM.

Jika mereka mengatakan bahwa Ade Armando disebut sebagai kafir karena telah menistakan agama, maka perkataan Ade Armando yang manakah yang benar-benar dianggap menistakan agama ?

Apakah perkataan Ade Armando tersebut memang telah benar-benar menistakan agama secara hakikatnya atau itu hanyalah penafsiran sebagian orang atas agama dan penafsiran atas perkataan Ade Armando ?

Seandainya pun kemudian memang kafir, apakah agama membenarkan sikap dan tindakan zalim terhadap orang yang telah dituduh kafir dan menistakan agama tersebut ?

Jika kemudian pihak hukum dan pengadilan memutuskan Ade Armando tidaklah bersalah atas tuduhan-tuduhan yang dianggap menistakan agama tersebut, maka agama mengajarkan kepada kita untuk menghormati hasil keputusan pihak hukum dan pengadilan. Dan karenanya tidak berhak main hakim sendiri.

Kezaliman juga terjadi dalam bentuk sikap bergembira atas apa yang menimpa Ade Armando. Mereka-mereka ini lupa bahwa kezaliman itu bukan hanya mengena pada orang-orang yang berbuat zalim tapi juga terhadap orang-orang yang "mengamini" (mendukung dan bergembira) atas terjadinya tindakan zalim tersebut. Termasuk di dalamnya adalah mereka-mereka yang membangun narasi pembelaan atas apa yang menimpa Ade Armando.

Dan terakhir, kebencian mereka yang melampaui batas ini juga mengena kepada orang-orang yang menjenguk Ade Armando. Alih-alih berempati terhadap Ade Armando, mereka justru juga membenci mereka-mereka yang menjenguk Ade Armando. Dan hal ini sangat tampak ketika Putri K. Wardani (Pemilik Perusahaan MUSTIKA RATU) menjenguk Ade Armando di Rumah Sakit di mana Ade Armando dirawat.

Kebencian tersebut tampak dari seruan atau cuitan atau postingan untuk memboikot produk MUSTIKA RATU sebagaimana dulu mereka pernah menyeru untuk memboikot SARI ROTI.

Mereka-mereka yang menyeru boikot produk MUSTIKA RATU ini lupa bahwa banyak orang muslim yang bekerja di MUSTIKA RATU. Lagipula, Putri K. Wardani ini kan juga adalah seorang muslim.

Betapa piciknya berpikirnya mereka-mereka ini. Parameter keberislaman menjadi sedemikian sempitnya. Seseorang langsung dicap sebagai kafir hanya karena tidak sejalan, sepandangan dan satu sikap dengan mereka.

Sungguh mereka-mereka ini berkata, bersikap dan berbuat sangat jauh dari ajaran-ajaran Islam. Terhadap orang-orang seperti inilah yang menyebabkan Nabi Muhammad mengadu kepada Allah : “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.” [ Q.S. Al-Furqan / 25 : 30 ]

Semoga Allah senantiasa mencerahkan akal dan menjernihkan hati kita agar dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya ia, melihat yang benar adalah benar dan melihat yang batil adalah batil dengan seterang-benderangnya. Aamiin. Allahumma shali 'ala Muhammad wa aali Muhammad.


Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,


Max Hendrian Sahuleka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • SHARE