KUMPULAN ARTIKEL :

Minggu, 18 Juni 2023

MENILAI GANJAR DAN ANIES DILIHAT DARI UPAYA MENGENTASKAN KEMISKINAN

MENILAI GANJAR DAN ANIES DILIHAT DARI UPAYA MENGENTASKAN KEMISKINAN

Salah satu amanat konstitusi yang tertuang dalam pembukaannya adalah mensejahterakan kehidupan bangsa. Salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam mensejahterakan kehidupan bangsa adalah dengan berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin.

Sebagai bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sama-sama pernah menjabat sebagai gubernur atau kepala daerah. Oleh karena itu, salah satu pertimbangan obyektif yang dapat menjadi dasar penilaian untuk memilih mereka adalah keberhasilan mereka secara komparatif dan obyektif dalam mengentaskan kemiskinan. Dan ini semua tidak terlepas dari upaya-upaya yang mereka lakukan dengan segala program dan kebijakan dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekomian penduduk di wilayahnya.

MENILAI GANJAR DAN ANIES DILIHAT DARI UPAYA MENGENTASKAN KEMISKINAN

Menurut data statitistik, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2013 adalah 4.704.870 jiwa atau 14,44% dari jumlah penduduk Jawa Tengah, dan pada tahun 2022 adalah 3.831.440 jiwa atau 10,93% dari jumlah penduduk Jawa Tengah. Ini artinya Pemprov. Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar 873.430 jiwa atau turun sebesar 3,47%. Prestasi Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah dalam menurunkan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah ini adalah yang paling tinggi dibandingkan propinsi-propinsi lainnya dan itulah mengapa Pemprov. Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dinobatkan sebagai juara penurunan jumlah penduduk miskin.

Sedangkan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada tahun 2013 adalah 375.700 jiwa atau 3,72% dari jumlah penduduk DKI Jakarta, dan pada tahun 2022 adalah 502.040 jiwa atau 4,69% dari jumlah penduduk DKI Jakarta. Ini artinya Pemprov. DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan gagal dalam mengatasi masalah kemiskinan di DKI Jakarta karena jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta bertambah sebesar 126.340 jiwa atau meningkat sebesar 0,97%.

Jika Anies Baswedan mencari pembenaran atau justifikasi bahwa peningkatan jumlah penduduk miskin tersebut karena pandemi COVID, apakah di Jawa Tengah tidak terkena pandemi COVID juga ?

Di sinilah letak saya mengkritisi pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangga-banggakan oleh Anies Baswedan yang menggunakan dana atau anggaran Penanggulangan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat. Seharusnya Anies Baswedan mampu mengelola dengan baik dana PEN ini untuk mengatasi imbas dari pandemi COVID seperti dampaknya terhadap perekonomian penduduk di DKI Jakarta.

Dan di sinilah letak kezaliman Anies Baswedan, tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya dan sesuai dengan porsinya, tidak menggunakan atau menempatkan dana PEN pada tempatnya dan sesuai dengan porsinya. Anies Baswedan tidak mampu membuat skala prioritas. Ini artinya Anies Baswedan bukan seorang pemimpin yang baik menurut Hukum Prioritas yang merupakan salah satu dari 21 Hukum Kepemimpinan Sejati menurut John C. Maxwell sebagaimana yang saya tulis dalam tulisan saya berjudul "Menilai Anies Baswedan dari Perspektif Hukum Kepemimpinan [Bagian 1]".

Kepedulian Ganjar Pranowo dalam mengatasi masalah kemiskinan ini mungkin tidak terlepas dari masa kecilnya yang hidup sebagai orang miskin dengan segala deritanya di mana kemudian menjadi komitmennya agar orang lain tidak mengalami dan merasakan derita yang sama.

Memang jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah masihlah sangat banyak, dan inilah yang seringkali disorot dan digarisbawahi oleh kubu sebelah untuk mendiskreditkan Ganjar Pranowo. Namun yang dinafikkan oleh mereka adalah jumlah dan tingkat penurunan jumlah penduduk miskinnya yang merupakan akibat dari kebijakan yang dibuat oleh Ganjar Pranowo di mana banyak program dan kebijakan yang dibuat oleh Ganjar Pranowo untuk menurunkan jumlah penduduk miskin dan meningkatkan kesejahteraan penduduk Jawa Tengah.

Jadi, jika kemampuan mengentaskan kemiskinan atau meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah salah satu kriteria yang penting dalam memilih calon presiden (capres), saya lebih percaya Ganjar Pranowo dalam mengatasi masalah kemiskinan atau meningkatkan kesejahteraan rakyat dibandingkan Anies Baswedan. Dengan APBD Jawa Tengah yang jauh lebih kecil dibandingkan DKI Jakarta di mana Jawa Tengah memiliki luas wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan DKI Jakarta dan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dibandingkan DKI Jakarta, Ganjar Pranowo mampu mengalokasi APBD dengan sangat baik untuk mengatasi masalah kemiskinan sehingga jumlah penduduk miskin mampu turun dengan sangat signifikan.

MENILAI GANJAR DAN ANIES DILIHAT DARI UPAYA MENGENTASKAN KEMISKINAN

Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,


Max Hendrian Sahuleka


MENILAI PARA CAPRES SECARA KOMPARATIF :

PROFIL, PROGRAM DAN PRESTASI GANJAR PRANOWO :

PESAN-PESAN MORAL GANJAR PRANOWO :

ANALISIS KRITIS :

ARTIKEL-ARTIKEL LAINNYA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • SHARE