Banyak mereka yang pro Israel menjadikan kekalahan Ganjar Pranowo dalam Pilpres Indonesia kemarin sebagai dalil bahwa siapapun yang menolak Israel maka akan ketulah. Namun mereka lupa bahwa ada tokoh lain yang pada saat bersamaan bersikap seperti Ganjar Pranowo yang menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia, yaitu I Wayan Koster. Apakah I Wayan Koster ketulah dan kalah dalam Pilgub Bali kemarin ??? I Wayan Koster memperoleh kemenangan dan menjadi Gubernur Bali sekarang ini.
Seringkali orang mendukung atau menolak sesuatu mencari pembenaran atas hal yang didukung atau ditolaknya meskipun itu tidaklah ada hubungannya sama sekali.
Mereka-mereka yang pro Israel seringkali mengatakan bahwa jangan campuri urusan olahraga dengan masalah politik.
Mereka lupa bahwa atlet-atlet yang berlaga dalam kancah internasional itu membawa nama negara. Itulah mengapa urusan olahraga dan politik tidaklah dapat dipisahkan.
Masih lupakah Anda bahwa Rusia dilarang bermain dalam Piala Eropa 2024 dan bahkan terus berlanjut hingga dilarang ikut serta dalam Piala Dunia 2026 ???
Bukan hanya itu, Rusia juga dilarang berkancah dalam Olympiade 2026. Dan masih banyak negara yang juga dilarang dalam kancah olahraga nasional karena alasan politis, termasuk Indonesia.
Lalu pertanyaan selanjutnya, mengapa Indonesia harus menolak Tim Israel berlaga di Indonesia ?
Tindakan Israel terhadap Palestina bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara khususnya pada pembukaan UUD 1945.
Tindakan Israel yang menghancurkan banyak tempat ibadah di Palestina, bukan hanya masjid melainkan juga gereja, bertentangan dengan sila ke-1 tentang ketuhanan.
Tindakan Israel yang membunuh rakyat sipil di Palestina bertentangan dengan sila ke-2 tentang kemanusiaan.
Mereka-mereka yang pro Israel mencari pembenaran dengan mengatakan bahwa itu adalah konsekuensi dari perang, rakyat sipil pasti menjadi korban. Lalu bagaimana dengan tim medis, jurnalis dan relawan kemanusiaan yang dianiaya bahkan dibunuh ? Lalu bagaimana dengan rumah sakit di Palestina yang dihancurkan ? Lalu bagaimana dengan bantuan kemanusiaan yang dilarang masuk ke Palestina untuk menolong rakyat sipil yang sakit dan kelaparan ?
Tindakan Israel yang menolak resolusi PBB "2 State Solution" untuk damai bertentangan sila ke-3 tentang persatuan.
Tindakan Israel yang tidak menggubris suara penduduk Israel sendiri yang menolak agresi dan menghendaki kedamaian dengan Palestina bertentangan dengan sila ke-4 tentang demokrasi.
Demokrasi yang meniscayakan suara terbanyak juga diabaikan oleh Israel di mana 142 negara mendukung resolusi damai PBB atas masalah Palestina - Israel.
Dan terakhir, banyak kebijakan Israel, terutama terkait Palestina, yang bertentangan dengan sila ke-5 tentang keadilan.
Selain itu, dalam pembukaan UUD 1945 sebagai konstitusi negara kita, dikatakan bahwa "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan". Itulah mengapa Indonesia harus menolak Tim Israel berlaga di Indonesia selama Israel menjajah Palestina.
Jadi, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk menerima kehadiran Tim Israel untuk berlaga di Indonesia. Justru kita dapat mempertanyakan lembaga ekskutif (Presiden) dan lembaga legislatif (DPR) jika menerima Tim Israel untuk berlaga di Indonesia karena ini artinya telah melanggar konstitusi dan ideologi negara.
Salam Cerdas Bernalar, Beragama, dan Berpolitik,
Max Hendrian Sahuleka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar