KUMPULAN ARTIKEL :

Senin, 24 Oktober 2022

ANALISA BAHASA TUBUH SURYA PALOH KETIKA DITANYA TENTANG SIKAP JOKOWI YANG TIDAK MEMELUKNYA ERAT SEPERTI BIASANYA KETIKA BERTEMU DI ACARA PERINGATAN HUT GOLKAR KE-58 TAHUN 2022


Video di atas adalah komentar dan sikap Surya Paloh ketika ditanya oleh wartawan tentang sikap Jokowi yang tidak memeluknya erat seperti biasanya ketika bertemu di acara peringatan HUT Golkar ke-58.

Yang menjadi perhatian saya pada video di atas adalah reaksi Surya Paloh sehabis berkata "Kalau berdua kan biasa pelukan" sebagaimana yang bisa dilihat komentarnya tersebut pada menit ke-18.

Pada menit ke-23, bahasa tubuh Surya Paloh memegang hidung, atau lebih tepatnya mencubit pangkal hidungnya.

Ada banyak makna dari bahasa tubuh memegang hidung sebagaimana yang dapat Anda baca pada artikel yang saya sertakan di bawah paragraf ini :

https://primagraphologyinstitute.blogspot.com/2022/10/body-language-of-nose-touching.html

Namun untuk dapat membaca bahasa tubuh seseorang dan mengetahui maknanya dengan benar haruslah mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar kecerdasan bahasa tubuh untuk membaca bahasa tubuh seseorang sebagaimana yang dapat Anda baca pada artikel yang linknya saya sertakan di bawah paragraf ini :

https://primagraphologyinstitute.blogspot.com/2022/10/the-fife-principles-of-body-language-intelligence.html

Area hidung itu dipenuhi pembuluh darah yang cepat terisi darah saat tubuh memasuki mode stres. Para ahli mengatakan gerakan ini adalah reaksi bawah sadar yang dimaksudkan untuk membantu mengurangi aliran darah dan membantu orang tersebut rileks.

Dari kemungkinan-kemungkinan mengapa seseorang memegang hidungnya ketika sedang berbicara, maka bahasa tubuh Surya Paloh ketika memegang hidungnya tersebut ada 2 kemungkinan maknanya, yaitu :

  1. Ketidaknyamanan
  2. Kebohongan

Yang perlu dicermati adalah bahasa tubuh Surya Paloh memegang hidung setelah ia menyatakan "Bagaimana membalas seperti ini dalam suasana seperti ini banyak ramai kanan dan kiri semuanya. Kalau berdua kan biasa pelukan".

Yang perlu dipertimbangkan dari pernyataan Surya Paloh tersebut adalah apakah suasananya sedemikian ramainya sehingga Jokowi tidak mungkin memeluknya erat seperti biasa ?

Video di bawah ini akan memperlihatkan suasana saat Surya Paloh menghampiri  Jokowi dalam acara peringatan HUT Golkar ke-58 tersebut.

Jika melihat video di atas, suasananya tidaklah seramai yang dikatakan oleh Surya Paloh sebagai "banyak ramai kanan dan kiri semuanya" sehingga tidak mungkin berpelukan erat antara Jokowi dan Surya Paloh sebagaimana biasanya ketika bertemu.

Dalam konteks ini, bahasa tubuh Surya Paloh menunjukkan berbohong. Namun berbohong di sini bisa jadi bukanlah dalam konteks negatif, melainkan sebagai sebuah upaya diplomatis sebagaimana yang memang biasa ditampilkan oleh para politisi untuk menggambarkan bahwa sesuatu itu baik-baik saja.

Demikianlah penjelasan saya mengenai bahasa tubuh Surya Paloh ketika ditanya wartawan tentang sikap Jokowi yang tidak memeluk erat dirinya seperti biasanya ketika bertemu di acara peringatan HUT Golkar ke-58 tahun 2022 ini.


Salam Bahasa Tubuh dan Mikroekspresi,

Max Hendrian Sahuleka

Founder Primagraphology Institute

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • SHARE