KUMPULAN ARTIKEL :

Rabu, 16 Maret 2022

WAYANG DAN KEINDONESIAAN

WAYANG DAN KEINDONESIAAN

Ketika penulis menulis tulisan ini, masih saja banyak yang mempersoalkan LOGO HALAL yang BARU. Ada yang mempersoalkan dengan mempertanyakan apa urgensinya mengganti logo halal. Ada yang mempersoalkan TULISAN HALAL pada LOGO HALAL yang BARU yang dinilai sebagai bukan bertuliskan halal. Dan ada yang mempersoalkan bentuknya yang berbentuk wayang.

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas tentang WAYANG dan KEINDONESIAAN.

UNESCO telah menetapkan WAYANG sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga sejak 7 November 2003. UNESCO mengakui wayang yang banyak terdapat dan berkembang di Jawa dan Bali sebagai seni mendongeng kuno dari Indonesia yang telah berkembang selama sepuluh abad.

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, tertanggal 17 Desember 2018, Pemerintah telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional (HWN).

Menurut Sri Mulyono, dalam bukunya "Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang" (1979), wayang sudah ada sejak zaman Neolitikum, 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya asing masuk ke Indonesia. Pendapat itu disandarkan pada tulisan Robert von Heine-Geldern pada Prehistoric in the Netherland Indie (1945), dan tulisan K.A.H Hidding di Ensiklopedia Indonesia.

Atas dasar hal yang disebutkan di atas inilah, wayang yang meskipun berkembang di Jawa dan Bali dapat menjadi sesuatu yang identik dengan keindonesiaan.

Beberapa pecahan mata uang kertas Hindia-Belanda atau mata uang kertas Indonesia dahulu memasukkan gambar wayang ke dalamnya sebagaimana yang dapat kita lihat di bawah ini.

WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN

Selain pada mata uang, gambar wayang juga terdapat pada beberapa koin dan mata uang koin sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.

WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN
WAYANG DAN KEINDONESIAAN

KESIMPULAN :

Meskipun wayang banyak berkembang di Jawa dan Bali, namun wayang sudah menjadi sesuatu yang identik dengan Indonesia atau dianggap sebagai sesuatu yang merepresentasikan Indonesia ketika ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, dan terlebih lagi ketika Presiden Jokowi menetapkan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

Dan sepanjang sejarah Indonesia, gambar wayang banyak digunakan dalam mata uang kertas maupun mata uang logam di wilayah Indonesia baik pada masa pemerintahan Hindia-Belanda maupun masa pemerintahan Indonesia dahulu.

Jadi sekali lagi, wayang sudah dianggap sebagai suatu identitas keindonesiaan. Dan dunia juga sudah mengenal wayang sebagai identitas keindonesiaan.

Dan untuk menggambarkan keislaman dan keindonesiaan, LOGO HALAL yang BARU sudahlah tepat apalagi jika mengingat wayang dijadikan sebagai media dakwah oleh Sunan Kalijaga.

Mungkin LOGO HALAL yang BARU yang berbentuk GUNUNGAN WAYANG ini menjadi kontroversial karena terjadi pernyataan yang kontroversial tentang wayang dari seseorang yang dianggap sebagai ulama / ustad tidak lama dari ditetapkannya logo halal ini.

Bagi saya, LOGO HALAL yang BARU ini selain menunjukkan identitas keislaman dan keindonesiaan juga dapat mensosialisasikan wayang sebagai budaya Indonesia. Dan ini artinya dapat mempopulerkan kembali wayang demi melestarikan warisan budaya Indonesia yang satu ini, wayang.

Dan bicara tentang WAYANG, saya jadi teringat dengan GRUP BAND "WAYANG" dengan lagunya yang sempat menjadi HITS yaitu "DAMAI".

Saya akhiri tulisan ini dengan mendengarkan lagu "DAMAI" dari WAYANG. Semoga hidup kita selalu damai :)

SALAM WAYANG, SALAM DAMAI.

SALAM CERDAS BERNALAR DAN BERAGAMA,

Max Hendrian Sahuleka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  • SHARE